Senin, 17 Agustus 2020

PERMASALAHAN EKONOMI

 

HAKIKAT PERMASALAHAN EKONOMI


KELANGKAAN (SCARCITY)

A.       Pengertian Kelangkaan
Pada setiap bidang kehidupan, terlihat adanya kelangkaan. Di daerah perkotaan banyak tanah digunakan untuk tempat pemukiman sehingga lahan untuk pertanian sangat kurang. Seseorang baru dapat memperoleh sumber daya setelah mengeluarkan berbagai pengorbanan. Namun demikian ternyata masih ada juga yang tidak mampu memperolehnya, apakah karena memang sudah habis, jumlahnya sedikit atau mereka tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan. Keadaan benda pemuas yang terbatas inilah yang disebut dengan kelangkaan. Jadi, kelangkaan adalah kondisi dimana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan kebutuhan.

Kelangkaan menurut ilmu ekonomi mengandung dua pengertian, yaitu:

1. langka; karena jumlahnya tidak mencukupi dibandingkandengan jumlah kebutuhan.

2. langka; karena untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan


B.        Keterbatasan Sumber Daya
Sumber daya yang sifatnya terbatas (langka) akan berdampak pada barang atau jasa yang dihasilkan juga akan langka. Sumber daya atau faktor produksi digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi dikenal empat faktor produksi pokok, yaitu tanah (land), tenaga kerja (labour), modal (capital), dan kewirausahaan (entrepreneur). diantaranya yaitu:
1.    Tanah (land)
     Sumber daya tanah terbatas (langka) karena bila kita menggunakan tanah tertentu untuk bangunan, maka kita tidak dapat lagi menggunakannya untuk lapangan sepak bola. Bila kita menggunakan tanah untuk jalan tol, maka tanah untuk pemukiman penduduk akan berkurang. Dengan demikian, faktor produksi tanah menjadi langka dan sangat terbatas.


2.    Tenaga kerja (labour)
     Dalam ilmu ekonomi tenaga kerja mencakup tenaga fisik dan kemampuan mental yang dimiliki oleh manusia. Bila banyak tenaga kerja yang bekerja di pabrik akan sedikit tenaga kerja di bidang pertanian. Hal ini menandakan adanya keterbatasan tenaga kerja.

3.    Modal (capital)
     Jumlah capital terbatas karena kemampuan manusia untuk menghasilkannya terbatas. Bila modal banyak digunakan untuk memproduksi lemari es, modal untuk menghasilkan perahu, kapal terbang, dan jalan raya harus dikurangi.

4.    Kewirausahaan (entrepreneur)
     Banyak produk yang tidak mampu dihasilkan karena tidak adanya faktor penguasaha. Faktor produksi pengusaha merupakan faktor yang sangat menentukan karena walaupun terdapat tiga faktor produksi lainnya tanpa ada keahlian dalam mengolah pengusaha semuanya tidak akan berarti.


C.        Faktor-faktor Penyebab Kelangkaan

1.        Keterbatasan Jumlah Benda Pemuas Kebutuhan yang Ada di Alam
Di alam tersedia banyak benda yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun, karena tidak semua benda tersebut dapat segera diperbaharui, maka jumlahnya pun terbatas. Missal, minyak bumi dan barang-barang tambang lainnya yang memerlukan waktu beribu-ribu tahun untuk memperbaharuinya.
2.        Kerusakan Sumber Daya Alam Akibat Ulah Manusia
       Penebangan hutan yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan hutan tersebut menjadi cepat rusak dan gundul. Ini tentu memerlukan waktu lama untuk memperbaikinya.Contohnya,akibat pencemaran air tidak bisa diminum.
3.        Keterbataan Kemampuan Manusia untuk Menolah Sumber Daya yang Ada.
      Keterbatasan  kemampuan untuk mengolah terjadi karena kekurangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, bias juga karena kekuranagn modal dan factor-faktor lain.
4.    Peningkatan Kebutuhan Manusia yang Lebih Cepat Dibandingkan dengan Kemampuan Penyediaan Sarana Kebutuhan.
Terbatasnya benda pemuas kebutuhan yang tersedia, jumlah dan jenis yang dibutuhkan tidak terbatas. Inti masalah ekonomi adalah bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas dengan alat atau benda pemuas kebutuhan yang terbatas. Tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi sehingga manusia harus melakukan pilihan dari berbagai alternative yang tersedia. Artinya, sebagian kebutuhan dapat dipenuhi, dan sebagian lagi tidak dapat dipenuhi.
5.    Bencana alam
       Bencana lam seperti gempa,banjir,tsunami merusak sumber daya barang/jasa, Sehingga sumber daya tersebut tidak dapat digunakan lagi.
6.   Perang/konflik
      Terjadinya perang atau konflik di suatu daerah atau negara dapat menyebabkan terhambatnya kegiatan ekonomi yang menghambat proses produksi maupun distribusi barang atau jasa sehingga terjadilah kelangkaan.

PILIHAN (CHOICE)
Timbulnya kelangkaan membuat individu, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan tidak bisa mendapat semua yang mereka butuhkan sehingga mereka harus membuat pilihan. Pada setiap kegiatannya, mereka harus menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif pilihan yang telah dibuat.

Pilihan-pilihan tersebut meliputi pilihan dalam mengonsumsi dan pilihan dalam  memproduksi. Tujuannya adalah agar sumber-sumber daya ekonomi yang tersedia digunakan secara efisien dan dapat mewujudkan kepuasan yang paling maksimal pada individu dan masyarakat.

1.PILIHAN DALAM MENGOMSUMSI
Pada hakikatnya kegiatan untuk membuat pilihan dapat dilihat dari dua segi. Pertama, dari segi penggunaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki. Kedua, dari segi mengonsumsi barang-barang yang dihasilkan. Setiap individu harus memikirkan cara terbaik dalam menggunakan sumber-sumber daya ekonomi yang dimilikinya. Usaha ini bertujuan untuk memaksimumkan pendapatan yang akan dinikmatinya dengan menggunakan sumber-sumber daya ekonomi yang dimilikinya tersebut. Dengan demikian, pendapatan yang diterima dari penggunaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki setiap individu dapat menentukan jenis-jenis dan jumlah barang yang akan dibeli.

2.PILIHAN DALAM MEMPRODUKSI
Pilihan dalam memproduksi biasanya dilakukan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan individu, perusahaan lain, dan pemerintah. Pemilik-pemilik perusahaan menjalankan kegiatannya untuk mencari keuntungan, dan keuntungan maksimal hanya akan didapat apabila pemilik-pemilik (pemimpin) perusahaan membuat pilihan yang teliti atas jenis barang dan jasa yang akan dijualnya, dan jenis-jenis serta jumlah faktor-faktor produksi yang akan digunakannya.

Dalam penjualan barang, para pengusaha dapat menentukan tingkat produksi yang memberi keuntungan paling banyak. Adapun dalam penggunaan sumber-sumber daya ekonomi, yang perlu dipikirkan adalah menentukan kombinasi sumber-sumber daya ekonomi yang dapat meminimalkan biaya produksi.

 

BIAYA PELUANG (OPPORTUNITY COST)

Biaya peluang muncul ketika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan dan dia harus memilih salah satunya. Biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih alternatif kegiatan. Biaya peluang diukur dengan manfaat yang harus  dilepas karena tidak dipilih.  Konsep biaya peluang selalu dipertimbangkan pada setiap pengambilan keputusan dalam pemenuhan kebutuhan atau melakukan kegiatan ekonomi.

Dalam kegiatan produksi misalnya, kita harus melakukan perhitungan dengan cermat. Misalnya saja dalam meningkatkan pendapatan nasional pemerintah meninggalkan sektor pertanian ke industri, akibatnya adalah hilangnya kesempatan kerja bagi puluhan juta orang di sektor pertanian untuk menunggu kesempatan kerja di sektor industri. Contoh lain adalah bila kalian lulus SMA kemudian dihadapkan pada dua pilihan, yaitu kuliah atau bekerja. Bila kuliah menghabiskan biaya sebesar Rp15.000.000,00 per tahun tapi bila memutuskan bekerja di pabrik kamu bisa mendapatkan gaji total sebesar Rp20.000.000,00 selama setahun. Dengan demikian jika kalian memutuskan kuliah maka biaya peluangnya per tahun sebesar gaji yang dikorbankan karena tidak bekerja sebesar Rp20.000.000,00.

 

SKALA PRIORITAS

Sumber daya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan jumlahnya terbatas, sehingga terkadang uang yang digunakan untuk memenuhi satu kebutuhan tidak dapat sekaligus digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lain. Uang yang sudah digunakan untuk membeli bakso tidak sekaligus bisa digunakan untuk membeli mie ayam karena jumlahnya terbatas. Apabila kalian menjatuhkan pilihan pada salah satu, maka otomatis kalian harus melepaskan kemungkinan yang lain. Di sinilah ilmu ekonomi memegang perananannya, yaitu membantu kita melakukan pilihan terbaik. Dalam menentukan pilihan, kebutuhan mana yang akan dipenuhi, kita harus membuat skala prioritas untuk mengurutkan kebutuhan dari yang terpenting sampai kurang penting. Kebutuhan yang bagi kita paling penting harus dipenuhi terlebih dahulu.

 

 

PENGELOLA KEUANGAN

Terbagi menjadi 2:
1.      Kepada konsumen
membuat daftar urutan barang-barang yang dibutuhkan berdasarkan
•         Manfaat dan kerugiannya
•         Biaya peluangnya paling kecil
•         sesuai sumber daya/keuangan

2.     Kepada pemilik perusahaan
untuk mencari keuntungan max (profit motive, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. jenis barang dan jasa banyak mendatangkan keuntungan
b. kombinasi jenis dan jumlah faktor produksi yang akan meminimumkan ongkos produksi

 

PENGERTIAN MASALAH EKONOMI

Sebenarnya, inti dari masalah ekonomi yaitu terbatasnya sumber daya dibandingkan dengan kebutuhan manusia yang bermacam-macam dan tidak terkendali. Adanya kebutuhan yang semakin rumit dalam masyarakat menimbulkan ketergantungan sosial yang kian tinggi.

Akhirnya, yang terjadi ialah muncul dampak negatif perubahan sosial yang lama-lama berubah jadi fenomena sosial yang buruk. Nah, ada 2 jenis masalah ekonomi, ada masalah ekonomi klasik dan masalah ekonomi modern. Yuk, langsung saja simak pembahasan tentang keduanya di bawah ini.

Masalah Ekonomi Modern

Permasalahan ekonomi modern berfokus pada what, how, dan for whom.

1. Barang apa yang diproduksi dan berapa banyak? (What)

Tentu saja manusia tidak mungkin memproduksi semua barang yang dibutuhkan. Kenapa? Karena adanya keterbatasan sumber daya yang disediakan oleh alam kita. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, manusia harus pandai dalam membuat prioritas barang apa saja yang akan diproduksi dan berapa jumlah yang sesuai.

2. Bagaimana cara memproduksi? (How)
Dalam proses produksi, pemilihan cara dan teknologi yang dipakai sangatlah penting. Pertimbangan teknologi modern atau padat modal maupun teknologi manual atau padat karya tentu harus melalui proses penghitungan yang detail. Hal ini agar di kemudian hari tidak ditemukan banyak kerugian seperti ketidakefektifan maupun pemborosan.

3. Untuk siapa barang diproduksi? (For Whom)
Sebenarnya hal ini sama seperti masalah ekonomi klasik: distribusi. Masalah ekonomi yang satu ini menyangkut pasar mana yang dibidik, didasarkan pada penghasilan, daerah, gender, atau sisi usia.

Masalah Ekonomi Klasik

Nah, sebelum masalah ekonomi modern muncul, sekitar tahun 1870-an, banyak para ahli yang mencetuskan teori ekonomi klasik yang dipelopori oleh Adam Smith karena kondisi saat itu. Masalah ekonomi klasik mencakup proses produksi, distribusi, dan konsumsi.

1. Proses produksi
Dalam masalah ekonomi klasik, proses produksi jadi salah satu hal yang penting. Proses ini berkaitan dengan pembuatan barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen. Adanya masalah ekonomi dalam proses produksi ialah tentang jumlah barang yang tersedia dan besarnya kebutuhan masyarakat.

2. Distribusi
Selanjutnya, masalah ekonomi klasik kedua ialah distribusi atau penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Pada realitanya, barang atau jasa yang makin langka dan makin dibutuhkan masyarakat, harganya pun akan semakin tinggi. Sehingga terkadang para distributor melakukan hal ini guna mengontrol dan mengatur kebijakan agar mendapatkan untung sebanyak-banyaknya.

3. Konsumsi
Masalah yang terakhir berkaitan dengan konsumsi. Dalam hakikatnya, masyarakat memiliki peran penting dalam proses konsumsi meskipun tidak melulu barang atau jasa dikonsumsi oleh masyarakat.

Maka, apa yang dilakukan konsumen menjadi tolok ukur dalam jumlah barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Masalah muncul ketika perusahaan tidak bisa memahami apa atau seberapa banyak jumlah yang akan diproduksi seterusnya.

PERBEDAAN MASALAH EKONOMI

Masalah ekonomi klasik dan modern memiliki perbedaan yang tidak terlalu signifikan. Hal tersebut dikarenakan, keduanya berhubungan dengan siklus ekonomi. Walaupun masalah modern terlihat lebih kompleks. Berikut perbedaan di antara keduanya:

Masalah Ekonomi Klasik

Masalah Ekonomi Modern

Proses produksi yang terus berkelanjutan sementara, bahan baku semakin sulit didapatkan

Bahan baku sulit didapat

 

Tidak adanya bahan pengganti

 

Produksi harus melihat kecenderungan kesukaan konsumen yang cenderung berubah pada masyarakat modern 

Proses distribusi yang tidak merata, hal tersebut karena kendala wilayah yang sulit diakses, alat transportasi sederhana, pertumbuhan masyarakat cenderung tidak merata. 

Inovasi produk

 

Kreatifitas produk 

 

Segmentasi pasar

 

Persaingan yang semakin ketat

 

Penentuan harga yang cukup sulit, karena terbentur beberapa faktor produksi

Tingkat Konsumsi masyarakat masih tinggi karena kebutuhan masyarakat lebih sederhana. Dengan demikian, permasalahan yang paling banyak terjadi di masalah ekonomi klasik adalah nilai tukar uang yang menjadi daya beli masyarakat cenderung lebih rendah. 

Tumbuhnya beragam masyarakat menjadikan kesulitan untuk menentukan target pasar.

 

Perencanaan usaha yang tidak dilakukan dengan matang akan mengakibatkan kegagalan bisnis dalam aktivitas ekonomi. 

 

Pelaku ekonomi harus mempelajari tingkah laku masyarakat agar dapat menghasilkan produk yang diterima di pasaran.

Walaupun tidak berbeda jauh, namun masalah ekonomi modern lebih kompleks, mengingat persaingan bisnis yang semakin meningkat. Perubahan gaya hidup pada masyarakat modern dapat mengakibatkan masalah ekonomi yang baru. 

Masalah Ekonomi di Indonesia

Melansir dari nasional.kontan.co.id, berikut ini 10 permasalahan ekonomi di Indonesia yang harus diperhatikan oleh Pemerintah:

1. Pentingnya memperbaiki kuantitas dan kualitas pertumbuhan ekonomi.

2. Daya beli stagnan di tengah inflasi yang cenderung rendah.

3. Kalah dalam bersaing.

4. Dilema pertumbuhan ekonomi vs impor.

5. Deindustrialisasi terjadi lebih cepat.

6. Logistik menghambat berkembangnya perdagangan.

7. Euforia dan ketidaksiapan rakyat Indonesia dengan revolusi 4.0.

8. Kinerja pajak rendah dan rasio utang yang meningkat.

9. Dana desa yang bermasalah.

10. Inkonsistensi kebijakan subsidi energi.

 

Kebijakan Pemerintah Menghadapi Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi modern yang sedang dihadapi saat ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Terutama sejak adanya COVID-19, yang sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah melahirkan beberapa kebijakan ekonomi guna mengatasi masalah tersebut. Antara lain :

1. Pembebasan Tarif Listrik 

Tarif listrik yang dibebaskan untuk penggunaan kapasitas 450 V dan 900 V. Walaupun tidak berpengaruh secara langsung, namun kebijakan tersebut cukup terasa manfaatnya dalam menghadapi masalah ekonomi modern terkait COVID-19. Daya beli masyarakat menjadi kuat kembali. Sehingga masyarakat memiliki kecenderungan untuk membeli barang hasil produksinya. 

2. Memberikan Kemudahan Persyaratan Ekspor-Impor 

Kemudahan masyarakat untuk melakukan import barang dengan Pembebasan pajak pada sektor import. Hal tersebut untuk memberikan dukungan penuh dalam bidang ekonomi. Sehingga kegiatan eksport import tetap berjalan seperti biasa, tidak terpengaruh adanya wabah COVID-19. Dengan demikian aktivitas ekonomi masyarakat tidak ikut lumpuh karenanya. 

3. Perlindungan Sosial Terhadap Program Keluarga Harapan

Keluarga yang termasuk dalam PKH, cenderung mendapatkan pengaruh yang besar atas masalah ekonomi modern terkait COVID-19 tersebut. Oleh sebab itu, pemerintah memberikan kebijakan untuk mengatasi masalah ekonominya dengan memberikan bantuan secara tunai agar daya belinya kembali meningkat. Dengan demikian, siklus ekonomi dapat berjalan dengan lancar. 

4. Pemberian Insentif Untuk Tenaga Medis 

Pengaruh COVID-19 tersebut sangat berimplikasi pada tenaga medis yang bekerja ekstra keras. Dengan demikian, pemerintah menyiapkan anggaran khusus dari belanja negara untuk pemberian insentif pada tenaga Medis. Penggunaan anggaran negara tersebut merupakan bagian dari masalah ekonomi. 

5. Pembebasan Pajak Penghasilan Untuk Sektor Industri 

Proses produksi pada sektor industri kecil, dengan penghasilan sekurang-kurangnya Rp200.000.000 dibebaskan dari pajak penghasilan. Hal tersebut guna meminimalisir resiko kelumpuhan pada sektor industri tersebut akibat adanya kelemahan daya beli masyarakat yang terjadi karena adanya COVID-19. Dengan demikian, aktivitas siklus ekonomi sebagaimana biasanya. 

Permasalahan ekonomi masyarakat modern, dimana saat ini sedang dihadapi, berpengaruh lebih luas pada berbagai sektor. Itulah sebabnya, permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat modern lebih kompleks. Hal tersebut juga mengharuskan pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan ekonomi. 

Bagi para pelaku bisnis di tengah virus Corona saat ini, menghadapi masalah ekonomi terbilang cukup rumit. Pasalnya, tidak hanya menghadapi masalah ekonomi semata, namun berimplikasi pada masalah sosial. Dengan demikian, inovasi dan kreativitas harus dilakukan lebih giat lagi.

Untuk mereduksi risiko pada keuangan bisnis Anda di masa depan, ada baiknya Anda melakukan pembukuan, jika usaha Anda belum melakukannya. Dengan pembukuan yang benar, Anda bisa dengan mudah memantau laporan keuangan yang berisi data finansial yang faktual dan bisa Anda gunkan dalam pengembangan usaha dan evaluasi di masa krisis seperti saat ini.

 

Sumber:

http://selaristiana.blogspot.com/2015/11/hakikat-permasalahan-ekonomi.html

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/ekonomi/masalah-ekonomi/

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/masalah-ekonomi-modern-dan-klasik/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kegunaan bumbu dasar

Bulan puasa sebentar lagi, kadang kala di waktu sahur waktu kita ternyata cukup banyak di habiskan untuk memasak, bahkan membuat bumbu jadi ...